Beberapa catatan terkait dengan tata krama menghormati tamu adalah sebagai berikut:
#1. Saat tamu memberi salam dan memasuki rumah, hendaknya tuan rumah menjawab salam dengan cepat dan mengizinkan tamu masuk rumah. Sertailah senyuman dan raut muka yang hangat. Jangan menerima tamu dengan rasa terpaksa, sebaliknya harus ikhlas dan lapang dada.
#2. Berilah suguhan makan atau minum terbaik dengan sembunyi, tanpa ketahuan tamunya. Nabi Ibrahim mencontohkan saat menerima tamu, ia mengambil dan memasak kambing muda kesukaannya, lalu menyuguhkan ke tamunya.
#3. Melayani tamu dengan baik dan perkataan yang lemah lembut. Mendekatkan makanan ke depan tamu. Hindari tamu datang untuk mengambil makanan itu.
Jika menjadi tamu, dianjurkan tidak memberatkan orang yang akan dikunjung. Nabi bersabda, “Tidak halal seorang muslim tinggal di saudaranya, sehingga saudaranya berdosa”. Maksudnya orang yang dikunjungi tidak bisa memberikan sesuatu yang terbaik kepada tamu, karena ia tidak punya apa-apa untuk disuguhkan.
Hal lain yang dianjurkan saat dijamu makanan oleh tuan rumah, seorang tamu hendaklah mendo’a tuan rumah, dengan kalimat: “Ya Alloh berikanlah keberkahan dari rizki yang telah Engkai berikan kepadanya, ampunilah dan sayangilah mereka”.
Kultum, Mesjid PT. Toyota Astra Motor, 2 September 2010