Kronologi Meninggalnya Striker Pelita Bandung Raya
Pemain asing Pelita Bandung Raya, Sekou Camara, meninggal dunia saat
latihan bersama tim di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu malam. Ia
meninggal ketika para pemain tengah menjalani sesi gim, sekitar pukul
22.30 WIB.
Menurut Ketua Pelita, Marco Garcia Paolo, peristiwa
meninggalnya Camara berlangsung sangat cepat. Mayoritas anggota tim pun
tidak menyangka jika saat itu Camara tengah meregang nyawa.
"Karena tidak ada permintaan tolong apa pun darinya. Bahasa tubuhnya pun
tidak menunjukkan kesakitan," kata Marco, Ahad, 28 Juli 2013.
Semua bermula ketika Camara meminta bola dari salah seorang rekannya
saat sesi gim. Sang rekan kemudian memberi umpan, namun terlalu jauh dan
luput dari kejaran Camara. Bola direbut pemain tim lawan dan gim terus
berlangsung normal.
Beberapa saat tidak ada yang menyadari
bahwa Camara yang saat itu menunduk, seusai gagal mengejar bola, justru
tengah kesakitan. "Salah seorang pemain yang posisi dekat Camara bahkan
sekilas menyangka ia tengah membetulkan posisi tali sepatu," ujar Marco
lagi.
Camara sesaat merebahkan badan, lalu duduk. Tim baru
menyadari ada yang tidak beres pada Camara saat ia merebahkan badan
untuk kedua kalinya. Salah seorang pemain menghampiri untuk melihat
kondisi Camara. "Ternyata saat itu sudah tidak sadarkan diri. Mulutnya
sudah kaku. Tidak bisa dibuka untuk diberi napas buatan," kata Marco.
Dokter tim berusaha membantu. "Ditangani di lapangan sekitar 2 menit.
Lalu diputuskan untuk dibawa ke Rumah Sakit Halmahera Siaga yang tidak
jauh dari lokasi. Sesampai di sana pun langsung ditangani dokter di unit
gawat darurat," Marco melanjutkan. "Sekitar 30 menit ditangani dokter
di rumah sakit, tapi tidak mampu tertolong. Analisis dokter, ia disebut
telah meninggal sebelum sampai di rumah sakit akibat serangan jantung."
Demi
merunut penyebab kematian itu, dokter sempat menyarankan untuk
melakukan visum. Namun akhirnya tindakan itu urung dilaksanakan karena
tidak dikehendaki keluarga. Saat ini jenazah Camara disemayamkan di
Rumah Sakit Santo Boromeus, Bandung. Menurut rencana, jenazah akan
dipulangkan ke Mali pada Ahad malam.
Camara adalah pemain sepak
bola asing ketiga yang meninggal dunia di Indonesia dalam kurun setahun
terakhir. Sebelumnya, pemain Argentina, Diego Mendieta, dan pemain asal
Brasil, Bruno Zandonadi, meninggal karena alasan berbeda.
Zandonadi meninggal karena infeksi otak. Adapun Mendieta disebabkan
tifus. Ironisnya, Mendieta bahkan tidak mampu mendapatkan pengobatan
maksimal lantaran gajinya ditunggak hingga ratusan juta rupiah oleh
manajemen Persis Solo dan indonesia hampir kena sanksi dari fifa. hufttt terlaaaluuu