Taliban serbu markas NATO (serukan pada amerika untuk keluar dari afganistan)

Afghanistan
Taliban mengklaim melakukan seranghan terhadap pasukan asing

Militan Taliban menyerang pos militer NATO tak jauh dari bandar udara Jalalabad, Afghanistan Timur.

Pasukan internasional pimpinan NATO, ISAF mengatakan serangan atas salah satu pos luar kemiliteran mereka itu berlangsung selama dua jam.

Delapan militan dengan satu diantaranya mengenakan sabuk bom bunuh diri tewas. Taliban sudah mengakui bahwa merekalah yang berada di belakang serangan tersebut.

Kejadian ini diikuti oleh sebuah ledakan bom sepeda motor di provinsi Kunduz yang menewaskan dua polisi dan enam orang warga biasa, demikian penjelasan pejabat setempat.

Serangan yang dilakukan di sebuah pasar yang ramai itu juga melukai delapan belas lainnya. Serangan itu kemungkinan ditujukan kepada pemimpin milisi lokal di distrik Emam Sehab.

Hujan peluru

Serangan di dekat bandar udara Jalalabad terjadi mulai pukul 0530 waktu setempat. Ini merupakan serangan kedua dalam enam bulan terhadap daerah itu.

Saksi mata mengatakan mereka mendengar suara ledakan dan melihat asap hitam membubung dari wilayah pertempuran.

Pernyataan ISAF menyebutkan Pos Operasi Behsud dihujani tembakan senjata ringan dari sejumlah anggota kelompok perlawanan yang belum jelas.


Dikatakan serangan itu berhasil dihalau oleh pasukan ISAF dan Afghanistan tanpa jatuh korban. Helikopter juga sempat dimintai bantuannya.

Tak lama kemudian sebuah wilayah pemukiman tak jauh dari tempat kejadian dihujani peluru, kata saksi mata, dan sejumlah mayat tampak bergelimpangan.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan 14 pembom bunuh diri terlibat dalam serangan tersebut.

Mereka berhasil masuk bandar udara. Beberapa diantara mereka meledakkan diri, demikian kantor berita Prancis, AFP mengutip dirinya.

ISAF mengatakan empat penyerang menyaru dengan mengenakan seragam pasukan Afghanistan.

Serangan itu terjadi sehari setelah sebuah bom mobil digunakan untuk menyerang iring-iringan pasukan ISAF di Kabul.