Situs dari surat kabar Yahudi yang berbasis di Inggris Senin kemarin telah diserang oleh hacker yang berbahasa Turki, kata editor surat kabar tersebut Senin kemarin (17/1).
Situs dari surat kabar "Jewish Chronicle", yang merupakan surat kabar Yahudi tertua di dunia yang diterbitkan oleh komunitas Yahudi, pada halaman depan situsnya digantikan oleh bendera Palestina dan slogan-slogan anti Yahudi selama beberapa jam, kata editor surat kabar itu Stephen Pollard."Seseorang meng-hack situs kami dan meninggalkan pesan rasis untuk beberapa jam," kata Pollard kepada AP. "Tidak ada kerusakan, sejauh yang kami ketahui."
Situs yang di hack ini belum tampil kembali pada Senin dini hari. Namun versi dari cache Google memperlihatkan bendera Palestina besar dengan latar belakang hitam. Dalam pesan diposting dalam bahasa Inggris dan Turki pada situs itu, sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Palestina Mujaheeds" mengutip ayat-ayat Quran dan menampilkan slogan-slogan anti Yahudi.
Surat kabar Jewish Chronicle, yang didirikan pada tahun 1841, memiliki sirkulasi mingguan sekitar 30.000 eksemplar.
Pollard mengatakan bahwa serangan itu mungkin berkaitan dengan perseteruan diplomatik yang meledak antara Israel dan Turki pekan lalu, namun ia menambahkan: "Saya tidak mau berspekulasi tehadap persoalan ini."
Sebelumnya pemerintah Turki sangat marah ketika Israel memanggil duta besar mereka pada minggu lalu untuk mengekspresikan kemarahan Israel atas sebuah drama televisi Turki yang menggambarkan agen-agen Israel menembak serta menculik anak-anak dan orang tua. Bahkan perwakilan dari Israel menteri luar negeri, Danny Ayalon, menolak untuk berjabat tangan dengan duta besar Turki dan memaksa duta besar Tukri untuk duduk di sofa yang lebih rendah sebagai penghinaan.
Israel telah meminta maaf atas insiden itu, yang mengancam akan merusak hubungan antara kedua negara tersebut.(fq/hurriyet)