wah tertarik banget sama namanya gan . mantap. Murai batu seharga Rp.350 Juta .
Nama Kiamat, murai batu
milik H Sona Lampung, begitu populer di Jabodetabek. Burung yang
belakangan terus menggegerkan kicaumania di Jawa ini terus menunjukkan
prestasi yang stabil. Sejak di-take-over dari Edy Daging seharga
Rp 350 juta, beberapa bulan lalu, Kiamat sudah memberi enam gelar juara
kepada Sona, termasuk juara di kelas utama Piala Raja (9/6) dan double winner di Gebyar Karawang,
Minggu (1/9) lalu. Begitu di tangan Sona, gaco ini memang lebih sering
ditampilkan di Pulau Jawa dan hampir selalu mendulang kemenangan.
—
Apa yang membuat Om Sona tertarik untuk mendapatkan Kiamat? “Selain
materi lagunya, tonjolan isian Kiamat sungguh luar biasa. Ini burung
dengan tipe jujur. Durasi kerjanya pun luar biasa,” ungkap Om Sona.
Ketangguhan Kiamat juga diakui beberapa juri yang sering bertugas
saat Kiamat turun. Menurut mereka, salah satu keistimewaannya adalah
tembakan cililin yang dibawakan panjang-panjang, nyusun-nyusun,
dan tembus. Begitu juga variasi materi lagunya yang di atas rata-rata.
Tak heran jika kehadirannya di setiap even kerap membuat ciut nyali para
pemilik burung murai lainnya.
Sona juga menyukai karakter Kiamat yang bandel, meski dirawat secara
sederhana, tanpa ribet. Semua itu tak pernah mengurangi daya tempur dan
kinerjanya di lapangan.
Untuk perawatan harian, misalnya, Kiamat cukup diberi 1 ekor
jangkrik, yang diberikan usai dijemur. Begitu juga pada hari lomba.
“Perawatan menjelang lomba pun sama seperti perawatan hariannya,” ujar
Om Sona lagi.
—
Bagaimana dengan mandi? Cukup sehari sekali, dan selalu dilakukan
sore hari. Adapun durasi penjemuran tidak terlalu lama, hanya sekitar
setengah jam saja. Habis dijemur, burung dianginkan lalu dikerodong
untuk istirahat.
Apakah Om Sona juga menggunakan kandang umbaran untuk Kiamat? Tidak !
Kiamat lebih sering di sangkar hariannya. Kalau pun diumbar, itu hanya
sesekali, terutama ketika libur panjang dari lomba, atau saat pemulihan
pasca-mabung.
—
Apabila lomba ke luar kota, biasanya burung harus sudah sampai lokasi
hari Sabtu atau sehari menjelang lomba. “Selanjutnya masuk hotel,
dibuka sebentar, cek pakan dan air minum, lalu dianginkan sepintas, dan selanjutnya istirahat,” tutur Om Sona.
Ya, dengan perawatan seperti itulah, beberapa gelar juara berhasil
disabet Kiamat, yang kini sangat ditakuti pemilik murai lainnya. Mereka
lalu bilang, “Awassss… Kiamat sudah datang!!!” He.. he.. he.. (d’one)
Semoga bermanfaat.
—
Salam sukses, Salam dari Om Kicau.
PRASAYARAT
UTAMA BURUNG GACOR adalah jinak dalam pengertian familiar/terbiasa
dengan lingkungan manusia. Selama burung takut manusia, selama itu pula
dia akan membisu, atau hanya gacor kalau sendirian. Biasakan burung Anda
berada di dekat lalu lalang manusia.