Pasuruan Bebas dari Beras Plastik

Maraknya isu peredaran beras plastik asal Tiongkok memang menggemparkan , bahkan kabarnya di Depok sudah ada korban meskipun masih belum terlalu parah, namun jika keterusan mengkonsumsi beras palsu itu , diyakini korban akan mengalami gangguan kesehatan yang lebih mengerikan seperti kanker dan lain-lain.

Beras plastik adalah beras tiruan yang dibuat dari limbah plastik / sintetis yang dicampur dengan ubi atau singkong, hingga kemudian dibentuk menyerupai butiran-butiran putih yang mirip dengan beras pada umumnya.

Namun Disperindag Kabupaten Pasuruan meyakini kalau beras plastik China tersebut kecil kemungkinannya beredar di Pasuruan.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruanberalasan bahwa, di Pasuruan sendiri masih banyak stock beras karena panen raya diberbagai daerah di wilayah Pasuruan.

“Saat ini Pasuruan masih panen raya, jadi kecil kemungkinan beras palsu itu masuk kesini” ungkap Daya Uji.

Meskipun demikian, Disperindag akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat , guna mencegah masuknya beras palsu tersebut.

“Kita tetap akan melakukan sidak mas” ujar Daya Uji.

Masyarakat diminta waspada sekaligus memiliki pengetahuan tentang perbedaan beras itu. karena bisa jadi saat menjelang Ramadhan , beras palsu akan beredar ditengah naiknya permintaan kebutuhan pangan.

“Bisa saja pelaku memanfaatkan kesempatan menjelang bulan ramadhan” imbuh Uji.

Awal Juni yang bakal datang , Disperindag yang berkoordinasi dengan Kepolisian akan melakukan sidak ke lapangan, hal ini untuk mengantisipsi peredaran beras palsu , juga untuk memantau perkembangan harga sembako menjelang bulan puasa.

Baca juga : Hilang Hampir Sebulan, Bocah SDnN Rejoso Ditemukan Tak Bernyawa.