“Tindakan pengasuh pesantren itu
benar-benar tidak terpuji, masak santrinya sendiri di makan,” kata Ahwan
(35), Kepala Dusun Kota Baru, Desa Sapeken, Sumenep. seperti dikutip dari laman portalmadura.
Kasus
ini sebenarnya sudah dilaporkan ke kantor Desa Sapeken, namun karena
merasa lamban dalam memproses kasus tersebut, maka warga 'ngelurug'
Polsek setempat guna menuntut kasus itu.
Menurut
Kapolsek Sapeken, AKP Ali Ridha , bahwa memang terjadi unjuk rasa yang
dilakukan warga untuk mengusut kasus pencabulan tersebut.
Pihak
keluarga dan teman korban rencananya akan dipanggil guna dimintai
keterangan, serta pelaku yang diduga sudah menggagahi UF akan diamankan
agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Kalau memang nanti terbukti pelaku berbuat cabul, kami akan proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.
Selain
'ngelurugnya' warga , ternyata ada kabar lain yang mengatakan bahwa
kasus itu terbongkar dari pengakuan korban pada pacarnya, bahwa dia
pernah digituin sama AH yang tak lain adalah gurunya sendiri.
UF juga mengungkapkan jika tidak menuruti ajakan gurunya , dia akan dibunuh.
Baca Juga : Gus Wahid Ancam Santriwatinya Sebelum digarap